15 PROFESI AKAN HILANG SETELAH TAHUN 2020 (?)

15 PROFESI AKAN HILANG SETELAH TAHUN 2020 (?)

Evolusi profesi terus mengalami perkembangan yang signifikan. Mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa profesi-profesi dibawah ini pernah ada, namun kini tidak terdengar sama sekali, seperti yang dikutip dari Liputan6.com yang juga mengutip dari thevintagenews.com, Sabtu (17/12/2016), antara lain Manusia Alarm, Penyusun Pin Bowling, Pengambil Mayat, Penangkap Tikus, Pendengar Radar Pesawat, dan lain-lainnya. Bagaimana dengan prediksi perkembangan profesi di masa depan?

 

Berikut ini, profesi yang diramalkan akan hilang, dengan sumber utama dari Business Insider, 14 October 2015, mengenai 15 Profesi yang diprediksi akan hilang secara perlahan-lahan di Amerika Serikat, berdasarkan data yang diambil dari the US Bureau of Labor Statistics setelah tahun 2020, akibat beberapa alasan, dengan alasan utama yaitu pesatnya pekembangan Teknologi yang berakibat pada profesi-profesi ini akan digantikan oleh mesin atau robot.

1. Printing Worker (Pegawai Percetakan). Alasan: Makin merosotnya penerbitan volume exemplar suratkabar maupun majalah-majalah dan media cetak lainnya dalam beberapa tahun terakhir ini, akibat pengalihan penggunaan format digital yang terus meningkat secara signifikan. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. Hal semacam ini bukan hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi hampir di seluruh dunia akibat perkembangan Teknologi Internet.
2. Fisher (Nelayan). Alasan: Berkurangnya Stock Ikan di perairan Amerika Serikat, inovasi alat-alat dan mesin perikanan yang makin canggih, serta meningkatnya kompetisi dari sector usaha pengembangbiakkan Ikan domestic dan kontribusi impor seafood. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
3. Desktop Publisher. Alasan: Pekerjaannya diambil alih Graphic designers, web designers, dan copy editors. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. 
4. Metal or Plastic Machine Worker (Buruh Pabrik). Alasan: Perkembangan Teknologi, kompetisi dengan negara lain, dan perubahan akan kebutuhan jenis barang yang dibutuhkan public saat ini. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
5. Insurance Underwriter. Alasan: Otomatisasi software underwriting yang mempermudah pemrosesan aplikasi asuransi jadi lebih cepat yang mengurangi kebutuhan akan tenaga-tenaga underwriter. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. 
6. Flight attendant. Alasan: Kondisi perekonomian yang makin sulit dan kemungkinan adanya pembatasan perekrutan karyawan baru union contracts. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
7. Power-plant operator, distributor, or dispatcher (Petugas Perusahaan Listrik). Alasan: Perkembangan Technology dan peningkatan upaya efisiensi di bidang Energy. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
8. Floral designer (Perangkai Bunga). Alasan: Makin rendahnya minat konsumen terhadap produk bunga dekorasi. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
9. Logging worker (Pekerja Industri Pengolahan Kayu). Alasan: Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika serikat yang membatasi gerak langkah pengusaha di bidang ini dalam memanfaatkan hasil hutan. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
10. Jeweler or precious-stone and metal worker (Pekerja Industri Perhiasan). Alasan: Sebakin banyak pengusaha di bidang ini yang mengalihkan usahanya ke negara lain. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. Di Bali, industry perhiasan mengalami perkembangan yang sangat menjanjikan. 
11. Travel agent. Alasan: Makin meningkatnya pemanfaatan aplikasi-aplikasi lewat internet oleh konsumen untuk merencanakan kegiatan liburannya dan melakukan pemesanan hotel maupun pesawat secara mandiri. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. Traveloka, Pegi-pegi, Tiket.com, dan lain-lainnya adalah contoh yang nyata di Indonesia.
12. Reporters, correspondents, or broadcast-news analysts (Reporter, Koresponden, atau Penyiar Berita). Alasan: Menurunnya pendapatan Iklan (advertising) di radio, suratkabar, dan TV akan berdampak secara negative terhadap pertumbuhan karyawan di sector ini. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. Fenomena YouTuber, Selebgram, dan lain-lainnya adalah contoh nyata yang ada saat ini. 
13. Farmer or rancher (Petani atau Peternak). Alasan: Makin Mahalnya lahan, mesin, bibit, dan bahan-bahan kimia terkait, mengakibatkan hanya pertanian yang sudah dikapitalisasi dengan baik atau perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan untuk mengelola jenis usaha ini. Comment: Untuk Indonesia, belum relevan. Tapi, patut dijadikan contoh untuk di masa depan. 
14. Semiconductor Processor. Alasan: Otomatisasi yang menggunakan tenaga Robot di pabrik berakibat pada menurunnya kebutuhan tenaga manusia. Comment: Sangat Relevan dengan kondisi dunia saat ini. 
15. Postal-service worker (Pegawai Kantor Pos). Alasan: Otomatisasi system penyortiran, cluster mailboxes, bujet yang ketat, dan meningkatnya pemanfaatan jasa online dan telekomunikasi yang mengurangi kebutuhan akan pegawai pos. Comment: Relevan di Indonesia. Namun untuk pegawai dibidang delivery, tetap dibutuhkan. Apalagi, dengan perubahan belanja konsumen yang makin on-line saat ini.

Dan dari semua jenis profesi tersebut diatas, prediksi terhadap akan punahnya jenis pekerjaan tersebut juga memiliki tingkat prosentasi yang beragam, antara lain dari 5% sampai dengan 28%. Karena itu, bagi yang menjalani profesi-profesi tersebut diatas, atau yang bercita-cita ingin bekerja di bidang-bidang tersebut diatas, silahkan diambil hikmahnya. Walaupun Analisa tersebut dilakukan di Amerika Serikat, bukan tidak mungkin suatu saat akan terjadi di negara-negara lain juga.